#BPN30daysChallenge [2018], Opini, Trivia

Healthy Life Trial

Dibilang hidup sehat, aku tidak merasa hidupku sudah cukup sehat, omong-omong. 😂 Bocoran nih, aku musti mikir dulu untuk menulis tema hari ini. Tidur aja masih bergadang (thanks to PR bejibun), olahraga juga … huft ajalah Setelah berusaha mencari sisi sehat di hidupku, kupikir inilah lima usahaku untuk (mencoba) hidup sehat.

Tidak Minum Es Setelah Makan

Waktu kecil, minum es ini sangat menggoda sekali. Jajan es di warung, jajan es di depan sekolahan, dan kalau di rumah makan pasti pesannya es teh manis. Suatu ketika, ibu berceramah kalau minum es setelah makan itu tidak bagus, apalagi setelah makan makanan berminyak. Diberi pengibaratan kalau minyak disiram air es jadinya menggumpal(?)―pokoknya jadi tidak sehat gitu deh―akhirnya saat itu aku menurut saja walau aku yakin ada niat terselubung di balik peringatan itu: biar aku tidak jajan es melulu.

Alhasil? Jangankan beli es, jajan aja aku mikirnya lama, dan berujung batal. 😂

Tapi, semakin ke sini semakin sadar sih nasihat itu untuk kesehatan. Minum es setelah makan-makanan panas atau pedas kan seger banget tuh, uenak puol. Nah, biasanya yang enak-enak gitu tuh tidak terlalu sehat―entah kenapa aku melihatnya begitu. 🤔 Akhirnya, aku selalu mengusahakan tidak pesan minuman dingin setelah makan di restoran. Di rumah juga setelah makan ya minum air putih. Funfact, keluargaku bahkan tidak menyediakan botol air yang didinginkan di kulkas―aku menyadari ini karena saat aku SD masih ada air dingin, dan di rumah om pun sampai sekarang rajin menyediakan air dingin.

Saranku sih jangan habis makan banget, apalagi kepanasan langsung minum es. Kalau kata ibu, “Nanti radang tenggorokan.” 😅

Selalu Pesan Teh Panas di Restoran

Teh manis panas adalah minuman yang nyaris selalu kupesan setiap makan di rumah makan bersama siapa saja. Terutama keluarga, kalau sama teman kadang agak bandel, atau beli yang paketan dan minumnya memang dingin. 😅 Ini berhubungan banget sama yang sebelumnya. Karena tidak boleh minum dingin setelah makan, aku yang selalu pesan es teh manis jadi beralih ke teh manis panas.

Kadang agak ‘menyiksa’ sih kalau habis makan makanan pedas dan/atau panas. Tapi, yah, ya sudah. 😂 Lucunya, padahal aku sering pesan teh manis panas, ayah masiiih saja suka lupa dan malah memesan es teh manis. Sudah dua kali, dan rasanya kayak kurang dipekain gitu. Padahal kan selama ini makannya selalu semeja. :”) Tapi beberapa minggu lalu aku sudah berusaha mengingatkan sih agar ayah tidak lupa lagi. 😂

Makan-minum Sambil Duduk

Nah ini nih! Kudu banget! Ada penjelasan ilmiahnya gitu terkait makan dan minum harus sambil duduk. Seingatku, yang minuman tuh kalau minum sambil berdiri airnya ajan mengalir langsung, tapi kalau duduk kayak ada ‘saringan’-nya. Aku lupaaa, monggo dicari di Google. 😂 Oh ya, saringan tuh yang bolong-bolong itu ya, bukan saringan-nya Sasuke Uchiha. //JAYUS

Makan Sayur

“Yaelah, Pin. Serius?”

Wah, jangan sepelekan yang satu ini, yaaa. 😂 Memang remeh sih, tapi faktanya banyak orang yang tidak doyan sayur.

Faktanya lagi, dulu aku juga tidak begitu suka makan sayur. Sebutlah sayur daun singkong, nangka (eh, buah?), bayam, kangkung, wortel, sawi, kacang panjang, dsb. Tidak, aku tidak akan mengabsen semua nama sayur karena ini bukan SD Sayur Harapan. 🤔 //gimana

Yang berjasa di balik aku-yang-akhirnya-mau-makan-sayur adalah ibu. Ibu selalu menyuruhku makan sayur. Setiap makan, setidaknya musti pakai sayur. Dulu sih negosiasinya, “Pakai sayur ya, dikit nggak apa-apa yang penting makan sayur.” Dan ternyata kebiasaan itu kebawa sampai besar. Kalau makan tidak ada sayur rasanya kurang afdol. Kurang seger gitulah. Saking melekatnya kebiasaan ini, aku kadang suka komentar ke teman yang makannya keringan―tidak ada sayurnya sama sekali.

“Ih, makanya pakai sayur doong, mbaknyaaa.”

Maaf nyebelin, tapi itu demi kebaikan dia juga kok. 😂 Saat ini, aku selalu mengupayakan makan sayur, termasuk yang tidak terlalu kusukai. Misalnya … kimchi―yah, anggap aja kimchi itu sayur, toh sawi juga kan. 🙈 Aku tidak begitu suka kimchi, tapi kalau makan di restoran Korea dan ada kimchi-nya, aku pasti memakannya juga. Kebetulan karena tidak ada sayur lain sih. 😂

Positive Thinking

Sehat itu tidak cuma fisik, tapi juga mental!

Sejak kecil, ibu selalu mencekokiku untuk selalu berpikir positif. Lalui saja hari-harimu, jangan buat jadi beban. Mungkin petuah ini benar-benar melekat di diriku sejak SMA―karena pas SMP aku masih hobi mengeluh di Facebook, hahaha (astaghfirullah, Rifina 😅). Pesan itu semakin melekat ketika akhir SMA dan saat kuliah. Dan ini erat banget sama firman-firman Allah yang sering kudengar dan kubaca.

Berprasangka baiklah.

Yang kamu anggap buruk bisa jadi baik bagimu.

Pada setiap masalah yang kamu miliki terdapat jaminan dari Allah bahwa kamu mampu melaluinya; Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuan hamba-Nya.

Jangan sesali keputusanmu di masa lalu, karena semuanya sudah merupakan takdir Allah―tentu kamu tidak boleh ragu bahwa takdir-Nya itu nyata.

Dan maaasih banyak nasihat-nasihat lainnya. Semuanya berhubungan erat dengan positive thinking. Khusnudzon. Jadi, berhenti suudzon, yuk ber-khusnudzon! 😊

.

Depok (23.10)

#BPN30dayChallenge2018

5 thoughts on “Healthy Life Trial”

      1. iya, aku pernah baca, minuman terbaik sebelum dan sesudah makan itu emang air mineral.. (karena air putih itu adalah susu instant atau full cream #jiaah).

        Nanti selang 30 menit baru boleh minum lain2 yg rasa2.. asal bukan rasa yang pernah ada aja :”

      2. Iyaa yang paling bagus emang air mineral~

        Okeshiyap. Air putih itu susu full cream…. 😌 Ett, kok jadi baper itu endingnya, wkwkwk.

Leave a comment