Ketika orang lain absen menulis blog karena tidak ada ide, penghambat menulisku justru pikiranku sendiri.
“Bagaimana kalau si X tidak suka?”
“Nggak usah deh, nanti dikira curhat mulu. Nggak faedah.”
“Si Z ini pikiran/tulisannya keren, tulisanku pasti dianggap sampah olehnya.”
Dan sebagainya. Lalu―boom―tau-tau Rifina sudah puasa menulis sebulan.
Continue reading “Tips Menulis untuk Si Kebanyakan Mikir”