Keluarga

Makan Malam Hasil Panen

Kira-kira setahun yang lalu, ayah mendadak punya hobi baru: Berkebun secara hidroponik. Setelah sempat ‘vakum’ beberapa bulan kemudian, hobi itu kembali digandrungi ayah beberapa bulan belakangan ini.

Kalau dulu ayah menanam tomat, paprika, bayam, dan buncis, kali ini ayah fokus menanam bayam, kangkung, dan pakcoy.

Gaul banget ya nama tanaman yang terakhir. Coy. πŸ˜‚

Saat dulu menanam tomat dan paprika, tumbuhnya lama sekali. Aku menunggu paprikanya panen supaya bisa kutambahkan pada pizza, tetapi tidak pernah kesampaian. Aku lupa, entah gagal, entah sudah diolah oleh tante untuk makan di rumah.

Kini ayah fokus ke tanaman yang sekali panen gitu, kayak bayam, kangkung, dan pakcoy tadi. Sepertinya ada taoge juga, atau aku salah lihat dan menggeneralisir semua tanaman belum tumbuh terlihat seperti taoge, ya. πŸ˜‚ Sejak mulai serius berhidroponik lagi, rumah kami jadi sering kedatangan paket berisi alat-alat pendukung berkebunnya ayah. Kadang kalau sudah weekend, para bayi hidroponik itu yang lebih banyak mendapat perhatian daripada aku, anaknya sendiri. πŸ˜‚

Menyenangkannya punya kebun di rumah adalah hasil panennya bisa kami konsumsi!

Semua tanaman yang kusebutkan di atas sudah pernah kunikmati hasil panennya, dari sayur bayam sampai tumis pakcoy taoge. Enak!

Sebenarnya aku mendiskriminasikan bayam sebagai sayuran yang tidak kusukai, tapi aku mengecualikan sayur bayam yang ini karena ini bayam hasil panen ayah. πŸ˜‚

Cita-cita ayah saat ini … mungkin ingin punya tanah di suatu tempat khusus untuk berkebun. Atau jangan-jangan ayah sudah menjadikan kegiatan berkebun sebagai rencana pensiunnya nanti? πŸ€”

.

Depok, 8 September 2018

Leave a comment